SELAMAT DATANG DI BLOG FAHRUZI BELITUNG LASKAR PELANG

SELAMAT DATANG DI BLOG FAHRUZI BELITUNG LASKAR PELANGI

Sabtu, 04 Februari 2012

memperbaiki kerusakan poros penggerak

MEMPERBAIKI KERUSAKAN POROS PENGGERAK SAMBUNGAN SALIB


Untuk Sekolah Menengah Kejuruan

Bidang Keahlian : Teknik Mesin
Program Keahlian : Teknik Mekanik Otomotif
Berdasarkan Kurikulum SMK yang Disempurnakan
(Kurikulum SMK Edisi 1999)







PROFIL KOMPETENSI TAMATAN
PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF


I.
Memperbaiki kerusakan chasis dan pemindah tenaga I1.
Menggunakan dan merawat peralatan perbaikan chasis dan pemindah tenaga I2.
Memperbaiki kerusakan pada sistem kemudi manual I3.
Memperbaiki kerusakan pada sistem suspensi

I4.
Memperbaiki kerusakan roda dan geometri roda dengan alat konvensional I5.
Memperbaiki kerusakan pada sistem rem mekanis dan hidrolis I6.
Memperbaiki kerusakan kopling dan kelengkapannya

I7.
Memperbaiki kerusakan transmisi manual dan kelengkapannya I8.
Memperbaiki kerusakan poros propeler & sambungan universal I9.
Memperbaiki kerusakan penggerak aksel dan differensial



DAFTAR ISI

JUDUL MODUL
Kata pengantar i
Struktur Profil Kompetensi Tamatan ii
Daftar Isi iii
Pendahuluan iv
Petunjuk penggunaan modul vi
Tujuan umum pembelajaran vii
Kegiatan Belajar 1, Poros penggerak 1
Lembar praktik overhoul poros propeler 9
Kegiatan Belajar 2, Poros Aksel 17
Lembar praktik
Mengganti bantalan dan sil poros penggerak aksel rigid 27
Overhoul poros penggerak CV 33
Pemeriksaan dan pelumasan poros penggerak 37
Lembar Evaluasi 40
Lembar Jawaban 43
Umpan Balik 46
Daftar Pustaka 47




PENDAHULUAN
Salah satu sistem pada kendaraan adalah sistem pemindahan tenaga yang berfungsi memindahkan tenaga atau putaran mesin melalui kopling  transmisi poros penggerak penggerak aksel sampai menuju ke roda. Dan salah satu bagian dari sistem pemidah tenaga adalah poros penggerak dan penghubung salib.
Secara umum penggerak atau penghubung salib berfungsi meneruskan tenaga dari transmisi ke penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi. Poros penggerak dan penghubung salib mutlak diperlukan oleh kendaraan konstruksi standart, yaitu mesin memanjang di depan dengan penggerak aksel di belakang .
Untuk memudahkan pembelajaran, maka modul ini disusun dalam dua kelompok besar yaitu Teori dan praktik.
Teori meliputi :
• Poros penggerak
• Poros aksel
Praktik meliputi :
• Overhaul Poros Propeller
• Mengganti bantalan dan Sil Poros Penggerak Aksel Rigid
• Overhaul Poros Penggerak CV
• Pemeriksaan dan Pelumasan Poros Penggerak

Manfaat yang dapat diberikan kepada pemakai modul ini di antaranya
 Memperdalam wawasan di bidang otomotif khususnya mengenai poros penggerak dan sambungan salib sebagai bagian dari sistem pemindah tenaga.
 Meningkatkan kompetensi khususnya dalam pekerjaan yang berhubungan dengan poros penggerak dan sambungan salib.



PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul ini diperuntukkan siswa SMK Jurusan Mekanik Otomotif, sebagai bagian dari Sistim Pemindah Tenaga (Power Train) dalam lingkup Chasis Otomotif.
Untuk mempermudah proses pembelajaran, maka beberapa hal berikut ini harus dipersiapkan dahulu, diantaranya :
 OHP / TRANSPARAN.
 Wall Chart.
 Papan tulis.
Penyajian modul ini dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi. Mengingat model poros penggerak dan sambungan salib hampir-hampir tidak memerlukan penyetelan, hanya pemeriksaan maka untuk metode demonstrasi hanya ditunjukkan pedoman pemasangan. Adapun untuk pemasangan secara utuh dilaksanakan pada waktu praktik.
Penggunaan media pembelajaran pada modul ini hampir-hampir tidak menimbulkan hal-hal yang membahayakan, kecuali disarankan untuk tidak menaruh model ditepi meja, atau menaruh poros propeller dalam keadaan berdiri.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa melanjutkan proses belajar, dengan mempelajari penggerak aksel (gardan), mengingat poros propeller, sambungan salib, dan penggerak aksel merupakan satu kesatuan dari sub sistem pemindah tenaga.






TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN


setelah mempelajari modul ini, peserta belajar dapat :
• Mengenal poros penggerak dan sambungan salib
• Membongkar dan memasang poros penggerak dan sambungan salib
• Melakukan pemeriksaan terhadap poros penggerak dan sambungan salib
• Menganalisa kerusakan yang terjadi pada poros penggerak dan sambungan salib serta memperbaikinya




KEGIATAN BELAJAR 1
POROS PENGGERAK

TEORI

Tujuan Pembelajaran
Peserta belajar dapat
 Menerangkan fungsi bagian-bagian Poros Propeller
 Menerangkan fungsi bagian-bagian Penghubung Poros
 Menerangkan kemampuan sudut Penghubung Poros
 Menjelaskan sifat-sifat Penghubung Poros

Alat Bantu Mengajar
 Contoh penghubung salib, Fleksibel, dan luncur
 Contoh Poros Propeller


Struktur Materi:


















Pada kendaraan konstruksi standart, yaitu mesin memanjang didepan dan penggerak aksel di belakang, untuk memindahkan tenaga dari transmisi ke penggerak aksel memerlukan penggerak aksel
Perhatikan gambar berikut:
1. Poros Penggerak
2. Penghubung salib
3. Poros Aksel ( Poros Roda )


Persyaratan yang harus di penuhi oleh poros penggerak diantaranya:
 Tahan terhadap momen puntir
 Dapat meneruskan putaran roda pada sudut yang bervariasi
 Dapat mengatasi perubahan jarak antara trans misi dan diferensial
 Dibuat seringan mungkin
Konstruksi poros penggerak umumnya berbentuk silindris, terbuat dari pipa seperti ditunjukkan gambar berikut :

Kegunaan sambung salib (joint)
 Meneruskan putaran dengan sudut yang bervariasi pada batas-batas tertentu
Kegunaan sambungan geser (luncur)
 Mengatasi akibat gerakan aksel yang berpegas terjadi perubahan jarak aksel dan transmisi
Adapun konstruksi komponen-komponen poros penggerak ditunjukkan pada gambar berikut :



Konstruksi :
1. Garpu penghubung :


2. Poros :


3. Penghubung luncur :



4. Timbangan balans : Bentuk garpu dan berlubang sebagai dudukan atau tumpuan penghubung salib.

Bentuk pipa dengan maksud mengurangi berat tetapi tidak mengurangi kekuatannya.

Bentuk pejal dan pipa yang terhubung melalui alur-alur dan dapat bergeser sepanjang alur tersebut.

Bentuk plat yang dilas titik terhadap poros propeles untuk menghindari gaya sentrifugal

Bahan : Baja yang dikeraskan dengan ketelitian yang sangat tinggi.
Seperti ditunjukkan pada gambar di atas, bahwa poros propeller di hubungkan dengan poros output transmisi dan penggerak aksel melalui sambungan salib (Cross joint ). Dalam pemakaiannya dikenal 2 macam sambungan salib, yakni penhubung salib tunggal dan penghubung salib ganda.
Penghubung Salib Tunggal


1. Poros penggerak
2. Garpu penghubung
3. Bantalan 4. Cincin penahan/pengunci
5. Salib penghubung
6. Nipel pelumasan/vet



Kemampuan sudut : Kemampuan penghubung meneruskan tenaga/
putaran maksimum pada sudut 150
Penggunaan : Penghubung poros propeler terhadap poros out-put
transmisi dan penggerak aksel
Pelumasan : Menggunakan vet yang dimasukkan melalui nipel
Sifat-sifat
Kecepatan sudut tidak stabil
Dengan satu penghubung salib

A = Flens out put transmisi
B = Penghubung salib
C = Poros propeler

 Flens out put transmisi berputar dengan kecepatan stabil
 Pada penghubung salib terdapat 4 tumpuan yang membentuk sudut
 Poros propeler tidak dapat berputar dengan kecepatan stabil
 Jika poros propeler dihubungkan langsung dengan flens roda maka putaran roda juga tidak stabil.
Kecepatan sudut stabil
Dengan dua Penghubung salib


A = Flens penggerak aksel B = Penghubung luncur C = Flens Out put
Transmisi


Flens out put transmisi (C) berputar dengan kecepatan stabil
Poros propeler berputar dengan kecepatan tidak stabil
Flens penggerak aksel berputar dengan kecepatan stabil
Bila kedua salib terpasang sejajar / pada posisi yang sama (segaris)

Penghubung salib ganda

Kemampuan sudut :
Dapat meneruskan tenaga atau putaran pada sudut 30-45 0
Penggunaan :
• Pada poros depan kendaraan berat penggerak empat roda dan penghubung tenaga atau putaran dari traktor ke peralatan lain.
• Tidak digunakan pada kendaraan umum karena konstruksi besar dan terlalu berat
Sifat-sifat : Penghubung stabil

Pelumasan : Menggunakan vet yang dimaksudkan melalui nipel

Penghubung fleksibel

1. Garpu/flens penghubung
2. Baut penghubung/pengikat
3. Dudukan baut
4. Karet penghubung/perantara

Penggunaan : A = Pada poros perpanjangan antara transmisi dengan propeler (kendaraan Ringan )
B = Untuk momen dan putaran rendah (seperti penghubung (poros kemudi)
Kemampuan : A = Dapat membentuk sudut putar maksimum 5 0 dan dapat meredam getaran
B = Hanya daoat membentuk sudut putar maksimum 5 0
Pelumasan : Tanpa pelumasan (kering )
Penghubung luncur

Penempatan : Ujung poros propeler terhadap out put transmisi atau diantara kedua penghubung salib
Konstruksi : A. Poros out put transmisi dengan gigi atau alur memanjang
B. Poros luncur bentuk pipa dengan gigi alur dalam memanjang.
Fungsi penghubung luncur (A)

Mengatasi perbedaan jarak B dan C
B = Lingkaran gerak poros propeler
C = Lingkaran gerak penggerak aksel
D = Perbedaan jarak gerakan
Pelumasan : Vet yang ditekan melalui nipel











PRAKTIK
OVERHAUL POROS PROPELER

1. Tujuan Pembelajaran
 Peserta belajar dapat membongkar, memasang poros propeler dan sambungan salib
2. ALAT : BAHAN :
 Kotak alat
 Palu plastik
 Kunci shock
 Tang ring pengunci
 Dial indikator
 Blok “ V ”
 Pompa vet  Poros propeler
3. Waktu :
Latihan : 3 Jam
4. Keselamatan Kerja
 Hati-hati bekerja dibawah mobil, pemasang penyangga harus baik
 Segera bersihkan tumpahan oli dilantai


Melepas poros
 Memberi tanda pemasang dengan penitik
MEMPERBAIKI KERUSAKAN POROS PENGGERAK SAMBUNGAN SALIB


Untuk Sekolah Menengah Kejuruan

Bidang Keahlian : Teknik Mesin
Program Keahlian : Teknik Mekanik Otomotif
Berdasarkan Kurikulum SMK yang Disempurnakan
(Kurikulum SMK Edisi 1999)












Penyusun :
Wawan Darmawan, S.pd
Editor :
Sasongko Leksono A.P, ST


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU TEKNOLOGI
VOCATIONAL EDUCATION DEVELOPMENT CENTER
JL. Teluk Mandar, Arjosari, Tromol Pos 5 Malang, 65102, Telp. (0341) 491239, Fax. (0341) 491342
KATA PENGANTAR

Modul ini diterbitkan untuk menjadi bahan ajar pada SMK Bidang Keahlian Teknik Mesin, memenuhi tuntutan pelaksanaan Kurikulum SMK yang disempurnakan (Kurikulum SMK edisi 1999).

Dalam pemakaian modul ini, tetap diharapkan berpegang kepada azas keluwesan, azas kesesuaian dan azas keterlaksanaan sesuai dengan karakteristik kurikulum SMK yang disempurnakan.

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penulisan naskah bahan ajar ini.


Jakarta, Agustus 2000
Direktur
Pendidikan Menengah Kejuruan




Dr. Ir. Gatot Hari Priowiryanto
NIP 130675814


PROFIL KOMPETENSI TAMATAN
PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF


I.
Memperbaiki kerusakan chasis dan pemindah tenaga I1.
Menggunakan dan merawat peralatan perbaikan chasis dan pemindah tenaga I2.
Memperbaiki kerusakan pada sistem kemudi manual I3.
Memperbaiki kerusakan pada sistem suspensi

I4.
Memperbaiki kerusakan roda dan geometri roda dengan alat konvensional I5.
Memperbaiki kerusakan pada sistem rem mekanis dan hidrolis I6.
Memperbaiki kerusakan kopling dan kelengkapannya

I7.
Memperbaiki kerusakan transmisi manual dan kelengkapannya I8.
Memperbaiki kerusakan poros propeler & sambungan universal I9.
Memperbaiki kerusakan penggerak aksel dan differensial



DAFTAR ISI

JUDUL MODUL
Kata pengantar i
Struktur Profil Kompetensi Tamatan ii
Daftar Isi iii
Pendahuluan iv
Petunjuk penggunaan modul vi
Tujuan umum pembelajaran vii
Kegiatan Belajar 1, Poros penggerak 1
Lembar praktik overhoul poros propeler 9
Kegiatan Belajar 2, Poros Aksel 17
Lembar praktik
Mengganti bantalan dan sil poros penggerak aksel rigid 27
Overhoul poros penggerak CV 33
Pemeriksaan dan pelumasan poros penggerak 37
Lembar Evaluasi 40
Lembar Jawaban 43
Umpan Balik 46
Daftar Pustaka 47




PENDAHULUAN
Salah satu sistem pada kendaraan adalah sistem pemindahan tenaga yang berfungsi memindahkan tenaga atau putaran mesin melalui kopling  transmisi poros penggerak penggerak aksel sampai menuju ke roda. Dan salah satu bagian dari sistem pemidah tenaga adalah poros penggerak dan penghubung salib.
Secara umum penggerak atau penghubung salib berfungsi meneruskan tenaga dari transmisi ke penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi. Poros penggerak dan penghubung salib mutlak diperlukan oleh kendaraan konstruksi standart, yaitu mesin memanjang di depan dengan penggerak aksel di belakang .
Untuk memudahkan pembelajaran, maka modul ini disusun dalam dua kelompok besar yaitu Teori dan praktik.
Teori meliputi :
• Poros penggerak
• Poros aksel
Praktik meliputi :
• Overhaul Poros Propeller
• Mengganti bantalan dan Sil Poros Penggerak Aksel Rigid
• Overhaul Poros Penggerak CV
• Pemeriksaan dan Pelumasan Poros Penggerak

Manfaat yang dapat diberikan kepada pemakai modul ini di antaranya
 Memperdalam wawasan di bidang otomotif khususnya mengenai poros penggerak dan sambungan salib sebagai bagian dari sistem pemindah tenaga.
 Meningkatkan kompetensi khususnya dalam pekerjaan yang berhubungan dengan poros penggerak dan sambungan salib.



PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul ini diperuntukkan siswa SMK Jurusan Mekanik Otomotif, sebagai bagian dari Sistim Pemindah Tenaga (Power Train) dalam lingkup Chasis Otomotif.
Untuk mempermudah proses pembelajaran, maka beberapa hal berikut ini harus dipersiapkan dahulu, diantaranya :
 OHP / TRANSPARAN.
 Wall Chart.
 Papan tulis.
Penyajian modul ini dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi. Mengingat model poros penggerak dan sambungan salib hampir-hampir tidak memerlukan penyetelan, hanya pemeriksaan maka untuk metode demonstrasi hanya ditunjukkan pedoman pemasangan. Adapun untuk pemasangan secara utuh dilaksanakan pada waktu praktik.
Penggunaan media pembelajaran pada modul ini hampir-hampir tidak menimbulkan hal-hal yang membahayakan, kecuali disarankan untuk tidak menaruh model ditepi meja, atau menaruh poros propeller dalam keadaan berdiri.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa melanjutkan proses belajar, dengan mempelajari penggerak aksel (gardan), mengingat poros propeller, sambungan salib, dan penggerak aksel merupakan satu kesatuan dari sub sistem pemindah tenaga.






TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN


setelah mempelajari modul ini, peserta belajar dapat :
• Mengenal poros penggerak dan sambungan salib
• Membongkar dan memasang poros penggerak dan sambungan salib
• Melakukan pemeriksaan terhadap poros penggerak dan sambungan salib
• Menganalisa kerusakan yang terjadi pada poros penggerak dan sambungan salib serta memperbaikinya




KEGIATAN BELAJAR 1
POROS PENGGERAK

TEORI

Tujuan Pembelajaran
Peserta belajar dapat
 Menerangkan fungsi bagian-bagian Poros Propeller
 Menerangkan fungsi bagian-bagian Penghubung Poros
 Menerangkan kemampuan sudut Penghubung Poros
 Menjelaskan sifat-sifat Penghubung Poros

Alat Bantu Mengajar
 Contoh penghubung salib, Fleksibel, dan luncur
 Contoh Poros Propeller


Struktur Materi:


















Pada kendaraan konstruksi standart, yaitu mesin memanjang didepan dan penggerak aksel di belakang, untuk memindahkan tenaga dari transmisi ke penggerak aksel memerlukan penggerak aksel
Perhatikan gambar berikut:
1. Poros Penggerak
2. Penghubung salib
3. Poros Aksel ( Poros Roda )


Persyaratan yang harus di penuhi oleh poros penggerak diantaranya:
 Tahan terhadap momen puntir
 Dapat meneruskan putaran roda pada sudut yang bervariasi
 Dapat mengatasi perubahan jarak antara trans misi dan diferensial
 Dibuat seringan mungkin
Konstruksi poros penggerak umumnya berbentuk silindris, terbuat dari pipa seperti ditunjukkan gambar berikut :

Kegunaan sambung salib (joint)
 Meneruskan putaran dengan sudut yang bervariasi pada batas-batas tertentu
Kegunaan sambungan geser (luncur)
 Mengatasi akibat gerakan aksel yang berpegas terjadi perubahan jarak aksel dan transmisi
Adapun konstruksi komponen-komponen poros penggerak ditunjukkan pada gambar berikut :



Konstruksi :
1. Garpu penghubung :


2. Poros :


3. Penghubung luncur :



4. Timbangan balans : Bentuk garpu dan berlubang sebagai dudukan atau tumpuan penghubung salib.

Bentuk pipa dengan maksud mengurangi berat tetapi tidak mengurangi kekuatannya.

Bentuk pejal dan pipa yang terhubung melalui alur-alur dan dapat bergeser sepanjang alur tersebut.

Bentuk plat yang dilas titik terhadap poros propeles untuk menghindari gaya sentrifugal

Bahan : Baja yang dikeraskan dengan ketelitian yang sangat tinggi.
Seperti ditunjukkan pada gambar di atas, bahwa poros propeller di hubungkan dengan poros output transmisi dan penggerak aksel melalui sambungan salib (Cross joint ). Dalam pemakaiannya dikenal 2 macam sambungan salib, yakni penhubung salib tunggal dan penghubung salib ganda.
Penghubung Salib Tunggal


1. Poros penggerak
2. Garpu penghubung
3. Bantalan 4. Cincin penahan/pengunci
5. Salib penghubung
6. Nipel pelumasan/vet



Kemampuan sudut : Kemampuan penghubung meneruskan tenaga/
putaran maksimum pada sudut 150
Penggunaan : Penghubung poros propeler terhadap poros out-put
transmisi dan penggerak aksel
Pelumasan : Menggunakan vet yang dimasukkan melalui nipel
Sifat-sifat
Kecepatan sudut tidak stabil
Dengan satu penghubung salib

A = Flens out put transmisi
B = Penghubung salib
C = Poros propeler

 Flens out put transmisi berputar dengan kecepatan stabil
 Pada penghubung salib terdapat 4 tumpuan yang membentuk sudut
 Poros propeler tidak dapat berputar dengan kecepatan stabil
 Jika poros propeler dihubungkan langsung dengan flens roda maka putaran roda juga tidak stabil.
Kecepatan sudut stabil
Dengan dua Penghubung salib


A = Flens penggerak aksel B = Penghubung luncur C = Flens Out put
Transmisi


Flens out put transmisi (C) berputar dengan kecepatan stabil
Poros propeler berputar dengan kecepatan tidak stabil
Flens penggerak aksel berputar dengan kecepatan stabil
Bila kedua salib terpasang sejajar / pada posisi yang sama (segaris)

Penghubung salib ganda

Kemampuan sudut :
Dapat meneruskan tenaga atau putaran pada sudut 30-45 0
Penggunaan :
• Pada poros depan kendaraan berat penggerak empat roda dan penghubung tenaga atau putaran dari traktor ke peralatan lain.
• Tidak digunakan pada kendaraan umum karena konstruksi besar dan terlalu berat
Sifat-sifat : Penghubung stabil

Pelumasan : Menggunakan vet yang dimaksudkan melalui nipel

Penghubung fleksibel

1. Garpu/flens penghubung
2. Baut penghubung/pengikat
3. Dudukan baut
4. Karet penghubung/perantara

Penggunaan : A = Pada poros perpanjangan antara transmisi dengan propeler (kendaraan Ringan )
B = Untuk momen dan putaran rendah (seperti penghubung (poros kemudi)
Kemampuan : A = Dapat membentuk sudut putar maksimum 5 0 dan dapat meredam getaran
B = Hanya daoat membentuk sudut putar maksimum 5 0
Pelumasan : Tanpa pelumasan (kering )
Penghubung luncur

Penempatan : Ujung poros propeler terhadap out put transmisi atau diantara kedua penghubung salib
Konstruksi : A. Poros out put transmisi dengan gigi atau alur memanjang
B. Poros luncur bentuk pipa dengan gigi alur dalam memanjang.
Fungsi penghubung luncur (A)

Mengatasi perbedaan jarak B dan C
B = Lingkaran gerak poros propeler
C = Lingkaran gerak penggerak aksel
D = Perbedaan jarak gerakan
Pelumasan : Vet yang ditekan melalui nipel











PRAKTIK
OVERHAUL POROS PROPELER

1. Tujuan Pembelajaran
 Peserta belajar dapat membongkar, memasang poros propeler dan sambungan salib
2. ALAT : BAHAN :
 Kotak alat
 Palu plastik
 Kunci shock
 Tang ring pengunci
 Dial indikator
 Blok “ V ”
 Pompa vet  Poros propeler
3. Waktu :
Latihan : 3 Jam
4. Keselamatan Kerja
 Hati-hati bekerja dibawah mobil, pemasang penyangga harus baik
 Segera bersihkan tumpahan oli dilantai


Melepas poros
 Memberi tanda pemasang dengan penitik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar